Nama Lain Prabu Puntadewa. Puntadewa memiliki dasanama (namanama lain) yaitu Raden Dwijakangka sebagai nama samaran saat menjadi buangan selama 13 tahung di kerajaan Wirata Raden Darmaputra karena merupakan putra dari Batara Darma Darmakusuma Darmawangsa Darmaraja Gunatalikrama Sang Ajatasatru Kantakapura Yudistira dan Sami Aji julukan dari Prabu Kresna.
Assalamu'alaikum WrWb Sobat blogger kali ini saya akan posting tokoh wayang Prabu Puntadewa yang jernih pikiran dan hatinya Monggo langsung disimak PRABU PUNTADEWA (source googlecom) Nama lain Prabu Darmakusuma Darmapurta Yudhistira Gunatalikrama Dwijangka Ajatasatru Samiaji 5/5.
Yudistira Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Puntadewa memiliki nama lain yaitu Raden Dwijakangka sebagai nama samaran saat menjadi buangan selama 13 tahung di kerajaan Wirata Raden Darmaputra karena merupakan putra dari Batara Darma Darmakusuma Darmawangsa Darmaraja Gunatalikrama Sang Ajatasatru Kantakapura Yudistira dan Sami Aji julukan dari Prabu Kresna.
Puntadewa (Yudistira) Kumpulan Cerita Wayang
Puntadewa memiliki dasanama (namanama lain) yaitu Raden Dwijakangka sebagai nama samaran saat menjadi buangan selama 13 tahung di kerajaan Wirata Raden Darmaputra karena merupakan putra dari Batara Darma Darmakusuma Darmawangsa Darmaraja Gunatalikrama Sang Ajatasatru Kantakapura Yudistira dan Sami Aji julukan dari Prabu Kresna.
YUDISTIRA/ PUNTADEWA Wayang versi Indonesia
EtimologiKelahiranMasa Muda Dan PendidikanPembakaran LaksagrahaPernikahanRaja IndraprasthaPemerintahan Yudistira Versi Pewayangan JawaUpacara RajasuyaPermainan DaduKehidupan Dalam PembuanganNama Yudistira dalam bahasa Sanskerta bermakna “teguh atau kokoh dalam peperangan” Dalam kitab Mahabharata ia juga disebut dengan nama Bharata (keturunan Maharaja Bharata) dan Ajatasatru Ia juga dikenal dengan sebutan Dharmaraja yang bermakna “raja Dharma” karena ia selalu berusaha menegakkan dharmasepanjang hidupnya Beberapa julukan lain yang dimiliki Yudhisthira adalah Kururaja (कुरुराज “pemuka bangsa Kuru”) Kurunandana (कुरुनन्दन “kesayangan Dinasti Kuru”) Kurupati (कुरुपति “raja Dinasti Kuru”) Pandawa (पान्दव “putra Pandu”) Parta (पार्थ “putra Prita atau Kunti”) Beberapa di antara namanama di atas juga dipakai oleh tokohtokoh Dinasti Kuru lainnya misalnya Arjuna Bisma dan Duryodana Selain namanama di atas dalam versi pewayangan Jawa masih terdapat beberapa nama atau julukan yang lain lagi untuk Yudistira misalnya Puntadewa (“derajat keluhurannya setara para dewa”) Yudistira (“pandai memerangi nafsu pribadi”) Gunatalikrama (“pandai bertutur bahasa”) Sa Yudistira adalah putra tertua pasangan Pandu dan Kunti raja dan ratu dari kalangan Dinasti Kuru dengan pusat pemerintahan di Hastinapura Kitab Mahabharata bagian pertama (Adiparwa) mengisahkan tentang kutukan yang dialami Pandu setelah membunuh brahmana bernama Resi Kindama tanpa sengaja Brahmana itu terkena panah Pandu ketika ia dan istrinya sedang bersanggama dalam wujud sepasang rusa Menjelang ajalnya tiba Resi Kindama sempat mengutuk Pandu bahwa kelak ia akan mati ketika bersetubuh dengan istrinya Dengan penuh penyesalan Pandu meninggalkan takhta Hastinapura dan memulai hidup sebagai pertapa di hutan untuk mengurangi hawa nafsu Kedua istrinya yaitu Kunti dan Madri dengan setia mengikutinya Setelah lama tidak dikaruniai keturunan Pandu mengutarakan niatnya untuk memiliki anak Kunti yang menguasai mantra Adityahredaya segera mewujudkan keinginan suaminya Mantra tersebut adalah ilmu pemanggil dewa untuk mendapatkan putera Dengan menggunakan mantra itu Kunti berhasil Yudistira dan keempat adiknya yaitu Bima (Bimasena) Arjuna Nakula dan Sadewa kembali ke Hastinapura setelah ayah mereka (Pandu) meninggal dunia Pada waktu itu Hastinapura dipimpin oleh Dretarastra kakak Pandu yang buta Kelima putra Pandu—yang terkenal dengan sebutan para Pandawa—membuat sepupu mereka yaitu para putra Dretarastra (seratus Korawa yang dipimpin Duryodana) merasa iri Bisma (sesepuh Dinasti Kuru) dan Widura(perdana menteri) lebih menyukai Yudistira daripada putra Dretarastra sehingga Duryodana merasa cemas apabila Yudistira berhasil dinobatkan sebagai putra mahkota Duryodana berusaha menyingkirkan kelima Pandawa terutama Bima yang dianggap paling kuat Di lain pihak Yudistira selalu berusaha untuk menyabarkan Bima supaya tidak membalas perbuatan para Korawa Pandawa dan Korawa kemudian mempelajari ilmu agama hukum dan tata negara daripada Resi Krepa Dalam pendidikan tersebut Yudistira tampil sebagai murid yang paling pandai Krepa sangat mendukung apabi Selama Pandu hidup di hutan sampai akhirnya meninggal dunia tahta Hastinapura untuk sementara dipegang oleh kakaknya yaitu Dretarastra ayah para Korawa Ketika Yudistira menginjak usia dewasa sudah tiba saatnya bagi Dretarastra untuk menyerahkan tahta kepada Yudhisthira selaku putra sulung Pandu sekaligus pangeran tertua di kalangan Dinasti Kuru Sementara itu Duryodana berusaha keras merebut takhta dan menyingkirkan Pandawa Dengan bantuan Sangkuni (paman dari pihak ibu) Duryodana purapura menjamu kelima sepupunya itu dalam sebuah gedung di Waranawata Gedung itu sendiri terbuat dari bahan yang mudah terbakar dan oleh arsiteknya (Purocana) disebut Laksagraha artinya “Rumah Lilin” Ketika malam tiba para Korawa membakar gedung tempat para Pandawa dan Kunti ibu mereka tidur Namun Yudistira sudah mempersiapkan diri karena rencana pembunuhan itu telah terdengar oleh pamannya yaitu Widuraadik Pandu Akibatnya kelima Pandawa dan Kunti berhasil lolos dari maut Pandawa da Setelah selamat dari konspirasi pembunuhan oleh Duryodana dan Sangkuni para Pandawa dan Kunti pergi melintasi kota Ekachakra lalu tinggal sementara di kerajaan Panchala Arjuna berhasil memenangkan sayembara di kerajaan tersebut dan memperoleh seorang putri cantik yang bernama Dropadi Tanpa sengaja Kunti memerintahkan agar Dropadi dibagi lima Akibatnya Dropadi pun menjadi istri kelima Pandawa Dari perkawinan dengan Yudistira Dropadi melahirkan Pratiwindya Istri keduanya bernama Dewika putri Gowasana dari suku Saibya dan memiliki putra bernama Yodeya Versi Jawa menyebut Dropadi dengan nama “Drupadi” Menurut pewayangan Jawa setelah memenangkan sayembara Arjuna menyerahkan putri itu kepada Puntadewa selaku kakak tertua Semula Puntadewa menolak tetapi setelah didesak oleh ibu dan keempat adiknya akhirnya ia pun bersedia menikahi Drupadi Dari perkawinan itu lahir seorang putra bernama Pancawala Jadi menurut versi asli tokoh Dropadi menikah dengan kelima Pandawa seda Setelah menikahi Dropadi para Pandawa kembali ke Hastinapura dan memperoleh sambutan luar biasa kecuali dari pihak Duryodana Persaingan antara Pandawa dan Korawa atas takhta Hastinapura kembali terjadi Para sesepuh akhirnya sepakat untuk memberi Pandawa sebagian dari wilayah kerajaan tersebut Korawa mendapatkan istana Hastinapura sedangkan Pandawa mendapatkan hutan Kandawaprastha sebagai tempat untuk membangun istana baru Meskipun daerah tersebut sangat gersang dan angker tetapi para Pandawa bersedia menerima wilayah tersebut Selain wilayahnya yang seluas hampir setengah wilayah kerajaan Kuru Kandawaprastha juga merupakan ibu kota kerajaan Kuru yang dulu sebelum Hastinapura Para Pandawa dibantu sepupu mereka yaitu Kresna dan Baladewa dan berhasil membuka Kandawaprastha menjadi permukiman baru Para Pandawa kemudian memperoleh bantuan dari Wiswakarma yaitu ahli bangunan dari kahyangan dan juga Anggaraparna dari bangsa Gandharwa Maka terciptalah sebuah istana megah da Pembangunan kerajaan Amarta Dalam versi pewayangan Jawa nama Indraprastha lebih terkenal dengan sebutan kerajaan Amarta Menurut versi ini hutan yang dibuka para Pandawabukan bernama Kandawaprastha melainkan bernama Wanamarta Versi Jawa mengisahkan setelah sayembara Dropadi para Pandawa tidak kembali ke Hastinapura melainkan menuju kerajaan Wirata tempat kerabat mereka yang bernama Prabu Matsyapati berkuasa Matsyapati yang bersimpati pada pengalaman Pandawa menyarankan agar mereka membuka kawasan hutan tak bertu Anugerah Ketentraman Setelah menjadi Raja Amarta Puntadewa berusaha keras untuk memakmurkan negaranya Konon terdengar berita bahwa barang siapa yang bisa menikahi puteri Kerajaan Slagahima yang bernama Dewi Kuntulwinanten maka negeri tempat ia tinggal akan menjadi makmur dan sejahtera Puntadewa sendiri telah memutuskan untuk memiliki seorang istri saja Namun karena Dropadi mengizinkannya menikah lagi demi kemakmuran negara maka ia pun berangkat menuju Kerajaan Slagahima Di istana Slagahima telah berkumpul Kitab Mahabharata bagian kedua atau Sabhaparwa mengisahkan niat Yudistira untuk menyelenggarakan upacara Rajasuya demi menyebarkan dharma dan menyingkirkan rajaraja angkara murka Bima Arjuna Nakula dan Sadewa memimpin tentara masingmasing ke empat penjuru Bharatawarsha (India Kuno) untuk mengumpulkan upeti dalam penyelenggaraan upacara agung tersebut Pada saat yang sama seorang raja angkara murka juga mengadakan upacara mengorbankan seratus orang raja Raja tersebut bernama Jarasanda dari kerajaan Magadha Yudistira mengirim Bima dan Arjuna dengan didampingi Kresnasebagai penasihat untuk menumpas Jarasanda Akhirnya melalui sebuah pertandingan seru Bima berhasil membunuh Jarasanda Setelah semua persyaratan terpenuhi Yudistira melaksanakan upacara Rajasuya yang dihadiri sekian banyak kaum raja dan pendeta Dalam kesempatan itu Yudistira ditetapkan sebagai Maharajadhiraja Kemudian muncul seorang sekutu Jarasanda bernama Sisupalayang menghina Kresna di depan umum Setelah Ketika menjadi tamu dalam acara Rajasuya Duryodana sangat kagum sekaligus iri menyaksikan keindahan istana Indraprastha Timbul niatnya untuk merebut kerajaan itu apalagi setelah ia tersinggung oleh ucapan Dropadi dalam sebuah pertemuan Sangkuni membantu niat Duryodhana dengan memanfaatkan kegemaran Yudistira terhadap permainan dadu Yudistira memang seorang ahli agama tetapi di sisi lain ia sangat menyukai permainan tersebut Undangan Duryodana diterimanya dengan baik Permainan dadu antara Pandawa melawan Korawa diadakan di istana Hastinapura Mulamula Yudistira hanya bertaruh kecilkecilan Namun semuanya jatuh ke tangan Duryodana berkat kepandaian Sakuni dalam melempar dadu Hasutan Sangkuni membuat Yudistira nekad mempertaruhkan semua hartanya bahkan Indraprastha Akhirnya negeri yang dibangun dengan susah payah itu pun jatuh ke tangan lawan Yudistira yang sudah gelap mata juga mempertaruhkan keempat adiknya secara berurutan Keempatnya pun jatuh pula ke tangan Duryodan Kehidupan para Pandawa dan Dropadi dalam menjalani masa pembuangan selama 12 tahun di hutan dikisahkan pada jilid ketiga kitab Mahabharata yang dikenal dengan sebutan Wanaparwa Yudistira yang merasa paling bertanggung jawab atas apa yang menimpa keluarga dan negaranya berusaha untuk tetap tabah dalam menjalani hukuman Ia sering berselisih paham dengan Bima yang ingin kembali ke Hastinapura untuk menumpas para Korawa Meskipun demikian Bima tetap tunduk dan patuh terhadap perintah Yudistira supaya menjalani hukuman sesuai perjanjian Suatu ketika para Korawa datang ke dalam hutan untuk berpesta demi menyiksa perasaan para Pandawa Namun mereka justru berselisih dengan kaum Gandharwa yang dipimpin Citrasena Dalam peristiwa itu Duryodanatertangkap oleh Citrasena Akan tetapi Yudistira justru mengirim Bima dan Arjuna untuk menolong Duryodana Ia mengancam akan berangkat sendiri apabila kedua adiknya itu menolak perintah Akhirnya kedua Pandawa itu berhasil membebaskan Duryodana N Ejaan Dewanagari युधिष्ठिरNama YudistiraEjaan IAST YudhiṣṭhiraNama lain Bharata Ajatasatru Dharmaraja Kurunandana.
Yudistira Ensiklopedia Dunia P2k Itbu Ac Id
PANDAWA LIMA PRIHANTORO
Profil Wayang Prabu Puntadewa EduKindness
Puntadewa R Ridwan Darmawan
Ia memiliki nama lain Prabu Puntadewa Prabu Dwijakangka Prabu Gunatalikrama dan Prabu Ajathasatru Pusaka utama Prabu Yudhistira adalah Jimat Jamus Kalimasada ( Kalimahusada ) Pasangannya bernama Dewi Drupadi seorang wanita taat pada suami tabah menerima derita dan tidak merayakan kegembiraan secara berlebihan.